Biar aku saja yang mati....kamu jangan
sebab tulangku sudah mulai lemah
kulitku sudah mulai keriput
mata merabun
langkah mulai gontai
tak ada lagi harapan tersisa pada bilur kisah hidupku
Biar aku saja yang mati....kamu jangan
kamu masih teramat manis
binar matamu masih secerah embun pagi
yang berkilau pada pancaran mentari
riangmu akan membawa keceriaan pada dunia
dan kibar rambutmu akan menjadi payung bagi nusapada
Biar aku saja yang pergi....kamu jangan
aku sudah tak mampu lagi bercerita
seperti kemarin-kemarin
saat oceh ku selalu membuat kau menutup kuping
tawaku seringkali membuat kamu muntah
tapi aku selalu bercerita-dan bercerita
Biar aku saja yang pergi....kamu tinggal
kini waktunya kau yang berbicara
menceritakan betapa kita dulu pernah disini
menapaki puncak-puncak tinggi mengores awan putih menjadi kelambu
dan berjalan gontai pada beceknya hutan pinus
Biarkan aku yang pergi .... kau yang bercerita
Bahwa kita punya cita-cita
dan kita berusaha
---boim akar---
buat sahabat yang mati di tanah tertinggi